Cherreads

Chapter 7 - Chapter 5.5: Night in Kuznetsov

Langit malam di dunia asing itu terlihat begitu jernih, seperti tak pernah tersentuh polusi. Rasi bintang yang tak dikenali memenuhi langit, berkelip di atas geladak Kuznetsov yang sunyi.

Kapten Ruver berdiri sendirian di atas dek observasi, mengenakan mantel kapten yang terbuka sedikit karena angin laut. Di tangannya, secangkir kopi yang sudah mulai dingin.

Ia menatap langit tanpa kata, hanya ditemani suara angin dan mesin kapal yang berdengung lembut.

“Langitnya indah... tapi rasanya salah.”

Langit terlalu damai… setelah pertempuran tadi. Di balik keheningan, pikirannya sibuk memutar ulang semua keputusan—serangan drone, koordinasi dengan kapal lain, dan… ketegangan yang sempat membuatnya berpikir, “Apakah kita akan mati di dunia ini?”

Langkah pelan terdengar dari belakang. Reina, wakilnya, muncul sambil membawa tablet data.

“Kapten,” ujarnya, “drone sedang diperiksa ulang. Persenjataan ringan butuh kalibrasi ulang, tapi semua dalam kendali.”

Ruver mengangguk. “Bagus. Dan kru?”

“Beberapa masih shock. Tapi semangat mereka tetap stabil. Ada yang mulai menggambar langit tadi sore... bilang pemandangannya terlalu indah buat disia-siakan.”

Ruver tertawa kecil. “Lucu ya. Bahkan di dunia asing, manusia tetap mencari keindahan.”

Reina tersenyum. “Tapi kapten… Anda belum istirahat. Sejak selesai rapat, Anda langsung naik ke sini.”

Ruver menyesap kopinya, walau rasanya sudah hambar. “Kalau aku tidur... aku takut lupa rasanya berada di atas laut. Laut kita. Laut yang familiar. Dunia ini terlalu asing.”

Ia menatap Reina, lalu bertanya dengan suara pelan:

“Menurutmu… ada orang lain di dunia ini? Yang seperti kita?”

Reina terdiam sejenak. “Jika ada… maka kita harus siap. Entah mereka teman, atau musuh.”

Hening lagi.

Kemudian Ruver mengalihkan pandangan ke langit sekali lagi.

“Besok, kita bergerak ke utara. Ke arah daratan yang belum pernah dilihat siapa pun dari dunia kita.” Ia menghela napas dalam. “Entah apa yang menanti… tapi aku harap, bukan cuma pertempuran.”

Reina menatap kaptennya dengan hormat. “Apa pun yang terjadi, saya akan tetap di sini.”

Ruver menoleh dan tersenyum tipis. “Kita semua harus tetap di sini. Karena kita belum selesai… membuktikan bahwa Stygian Nyx masih hidup.”

More Chapters